Gedung Landsarchief ("arsip
negeri") di tahun 1930-an
----------------------------
Gedung
Arsip Nasional adalah suatu bangunan kuno di Jakarta. Letaknya di Jalan Gajah
Mada.
Gedung
ini adalah bekas kediaman gubernur jenderal VOC Reinier de Klerk dan dibangun
di abad ke-18. Tahun
1900, ada rencana untuk membongkarnya dan membangun pertokoan di tempatnya.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten
en Wetenschappen ("perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu"), yang justru didirikan de Klerk, turun tangan untuk menyelamatkannya. Antara lain, Genootschap menghibahkan mebel yang masih terlihat di gedung itu. Hingga tahun 1925, gedung ini dipakai departemen Pertambangan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian, tempat tersebut dijadikan Lands archief ("arsip negeri"), yang setelah Indonesia menjadi gedung arsip nasional. Tahun 1992, arsip nasional dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera di Jakarta Selatan.
en Wetenschappen ("perhimpunan Batavia untuk seni dan ilmu"), yang justru didirikan de Klerk, turun tangan untuk menyelamatkannya. Antara lain, Genootschap menghibahkan mebel yang masih terlihat di gedung itu. Hingga tahun 1925, gedung ini dipakai departemen Pertambangan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian, tempat tersebut dijadikan Lands archief ("arsip negeri"), yang setelah Indonesia menjadi gedung arsip nasional. Tahun 1992, arsip nasional dipindahkan ke gedung baru di Jalan Ampera di Jakarta Selatan.
Halaman belakang gedung Landsarchief di
tahun 1920-an
---------------------------
Tahun
sama, ada kabar angin bahwa gedung lama akan dibongkar keluarga mantan presiden
Soeharto untuk membangun pertokoan, seperti di tahun 1900. Gedung ini
diselamatkan sekelompok usahawan Belanda yang mendirikan Stichting Cadeau
Indonesia ("yayasan hadiah Indonesia") yang ingin memberikannya
sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-50. Yayasan tersebut
mengumpulkan dana untuk memugarnya dan menjadikannya sebuah museum. Pemugaran
rampung awal tahun 1998. Tanggal 13 Mei terjadi kerusuhan di Jakarta.Bank
yang letaknya di sebelah dibakar, dan Gedung Arsip memperbolehkan karyawan bank
berlindung di dalamanya. Para perusuh mengejar mereka ke dalam, tapi diusir
para buruh yang masih ada di tempat dan tidak ingin hasil pekerjaan mereka
dihancurkan. Kini,
gedung dikelola oleh yayasan tanpa bantuan dari pemerintah dan dijadikan tempat
pameran. Kebunnya buka dari pukul 6.00 sampai 18.00. Penduduk setempat diajak
memakai kebun tersebut sebagai sarana umum. ( Wikipedia )