Rumah sakit Cikini pada tahun 1890-1910
---------
Rumah Sakit PGI Cikini (RS Cikini) adalah rumah sakit swasta yang tidak bertujuan untuk meraih keuntungan finansial (not-for-profit), berlokasi di Jalan Raden Saleh Nomor 40, Cikini, Jakarta Pusat, seluas 5,6Ha di tempat bersejarah yang sebelumnya merupakan rumah pelukis kenamaan Raden Saleh. RS PGI Cikini memberikan layanan kesehatan lengkap untuk berbagai bidang medis, baik untuk pasien rawat jalan, maupun pasien rawat inap dengan kapasitas
sekitar 350 tempat tidur, di kamar rawat bernuansa taman. Sejak awal didirikannya pada tahun 1898, Rumah Sakit swasta yang kini berada dibawah naungan Yayasan Kesehatan PGI Cikini ini, menerima pasien tanpa membedakan asal-usul, ras, agama, dan kebangsaan. RS Cikini memberikan layanan kesehatan paripurna dengan sekitar 100 dokter spesialis dan super spesialis yang meliputi hampir seluruh bidang layanan medis. RS Cikini menerima pasien ASKES, dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan, termasuk untuk layanan medical check-up.
Rumah Raden Saleh di Batavia tahun 1875-1885
---------
Sejarah rumah sakit
Berdiri pada 12 Januari 1898 sebagai RS Ratu Emma (Vereniging voor Ziekenverpleging Koningen Emma Ziekenhuis Tjikini), RS Cikini didirikan oleh Ny. Adriana Josina de Graaf-Kooman, istri misionaris Belanda, dengan tujuan untuk merawat orang-orang sakit dari berbagai golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan dan untuk semua suku, bangsa, dan agama. Biaya pendirian rumah sakit diperoleh dari Ratu Emma, digunakan untuk membeli bekas rumah pelukis kenamaan Raden Saleh di Menteng (Huis van Raden Saleh). Nirin Ninkeulen dari Depok menjadi pribumi pertama yang bekerja sebagai tenaga medis di RS Ratu Emma. Rumah Sakit Ratu Emma berubah nama menjadi Rumah Sakit Tjikini pada 1 Agustus 1913.
Pada masa pendudukan Jepang, RS Cikini dijadikan Rumah Sakit Kaigun (Angkatan Laut Jepang). Pasca pendudukan Jepang (Agustus 1945 - Desember 1948), RS Tjikini dioperasikan oleh RAPWI dan kemudian DVG, hingga akhir 1948 RS Cikini dikembalikan pengelolaannya kepada pihak swasta dipimpin oleh R.F. Bozkelman. Tahun 1957, pengelolaan Stichting Medische Voorziening Koningen Emma Ziekenhuis Tjikini diserahkan kepada DGI (Dewan Gereja-gereja di Indonesia) dengan Prof. Dr. Joedono sebagai pimpinan sementara. Selanjutnya diangkat dr. H. Sinaga, sebagai direktur pribumi pertama RS Tjikini. Yayasan Stichting Medische Voorziening Koningen Emma Ziekenhuis Tjikini kemudian diubah namanya menjadi Yayasan Rumah Sakit DGI Tjikini. Pada 31 Maret 1989, sehubungan dengan perubahan nama DGI menjadi PGI, dan adanya ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, maka nama Yayasan RS DGI Tjikini disempurnakan menjadi Yayasan Kesehatan PGI Cikini.
Yayasan Kesehatan PGI Cikini membawahi Rumah Sakit PGI Cikini, Akademi Perawat RS PGI Cikini (Akper Cikini), Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia RS PGI Cikini (PPSDM), dan Balai Kesehatan Masyarakat di Tanjung Barat.
source, id.wikipedia.org